Senin, 28 Maret 2011

Rangkuman Manusia dan Cinta Kasih


RANGKUMAN
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Kata cinta kasih terdiri dari dua kata yaitu cinta dan kasih. Cinta adalah ungkapan rasa suka, sayang, dan suka kepada seseorang atau sesuatu hal yang lain. Sedangkan kata cinta kasih adalah perasaan sayang atau menaruh belas kasihan. Berdasarkan pengertian tersebut yang hampir serupa, kata kasih memperkuat kata cinta.
Cinta sangat penting dalam kehidupan manusia. Cinta merupakan awal dari adanya keinginan untuk menikah, keinginan untuk menciptakan hubungan yang erat atau memutuskan hubungan, atau juga dasar bagi seorang ayah atau ibu ibu untuk mengasuh dan membina anak – anaknya. Secara vertikal ke atas rasa cinta juga yang membuat manusia mau melaksanakan perintah dari Tuhan dan menjauhi larangan-Nya.
Menurut Prof Sarlito w. Sarwono, rasa cinta terdiri dari 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Keterikatan adalah adanya perasaan hanya untuk bersama dengan dia, tidak mau dengan yang lain. Keintiman adalah adanya kebiasaan – kebiasaan atau tingkah laku yang menunjukkan antara anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi. Kemesraan adalah adanya rasa tidak mau jauh, adanya panggilan sayang, adanya keinginan untuk selalu bersama selamanya, dan lain sebagainya. Cinta yang baik adalah kalau semua unsur seimbang. Antara keterikatan, keintiman dan kemesraan dapat berjalan dan berlangsung dengan seimbang.
Jenis – jenis cinta yang didefinisikan dalam berbagai kitab suci agama yang ada di Indonesia:
1.       Cinta diri
2.       Cinta kepada sesama manusia
3.       Cinta seksual
4.       Cinta kepada benda
5.       Cinta kebapaan
6.       Cinta kepada Allah
7.       Cinta kepada rasul
Kasih sayang sangat dibutuhkan dalam kehidupan setiap pribadi manusia. Hal ini sangat terkait erat dengan kodrati manusia sebagai mahluk sosial.  Manusia sebagai mahluk yang tidak dapat berdiri sendiri dan selalu membutuhkan orang lain. Dalam kehidupan keluarga, kasih sayang sangat dibutuhkan untuk menjalin hubungan yang harmonis antara sesama anggota keluarga. Kasih sayang merupakan buah dari adanya rasa cinta.
Dasar dari meningkatkan rasa kasih sayang tersebut adalah adanya komunikasi yang intens dan bertanggung jawab. Komunikasi ini harus dibangun dengan tujuan untuk dapat menyampaikan pesan dan kesan secara bertanggung jawab dan tidak menyinggung perasaan sesama anggota keluarga.
Ada dua kata yang memiliki arti yang sama hanya ditujukan kepada objek yang berbeda yaitu kemesraan dan pemujaan. Istilah kemesraan lebih cendrung ditujukan kepada sesama manusia sedangkan istilah pemujaan lebih ditujukan kepada sang khalik (ALLAH) , sang pencipta, hyang widhi, atau sesuatu yang lebih berkuasa dalam hidup manusia.
Dalam injil Yohanes, cinta kepada dibagi menjadi tiga yaitu:
1.       Cinta agape yaitu cinta manusia kepada Tuhan
2.       Cinta philia yaitu cinta manusia kepada ibu, bapak dan saudara
3.       Cinta amor/ eros yaitu cinta antara laki – laki dan perempuan.

Rangkuman Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesustraan


RANGKUMAN
KONSEPSI  ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

Seni adalah ekspresi yang  sifatnya tidak normatif, seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, seni lebih mudah diterima dari isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir di setiap zaman, sastra memiliki andil yang sangat penting dalam keberadaan manusia.  Alasannya adalah karena sastra memepergunakan bahasa. Bahasa sangat berguna untuk manusia terutama dalam berkomunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain. Bahasa juga dapat memberikan gambaran mengenai kehidupan manusia pada zaman tersebut. Manusia dan bahasa adalah satu kesatuan.
Dalam kesusastraan Indonesia dikenal adanya prosa lama dan prosa baru:
a.       Prosa lama
1.       Dongeng
2.       Hikayat
3.       Epos
4.       Cerita pelipur lara
5.       Sejarah

b.      Prosa baru
1.       Cerita pendek
2.       Roman
3.       Biografi
4.       Otobiografi
5.       Kisah
Nilai – nilai yang terkandung dalam prosa – prosa fiksi adalah:
1.       Memberikan kesenangan
2.       Memberikan informasi
3.       Memberikan warisan cultural
4.       Memberikan wawasan yang seimbang

Penyair dalam membuat puisi, membangunnya dengan menggunakan:
1.       Figura bahasa
2.       Kata – kata yang ambiquitas atau kata – kata yang bermakna banyak/ ganda
3.       Kata – kata yang berjiwa yaitu kata – kata yang sudah diberi suasana tertentu
4.       Kata – kata konotatif yaitu kata – kata yang sudah diberi rasa tertentu
5.       Pengulangan yaitu untuk lebih menekankan hal – hal tertentu sehingga memberi rasa yang lebih kuat dalam penyampaiannya.

Adapun alasan – alasan sehingga puisi perlu dipelajari dalam Ilmu budaya dasar adalah:
1.       Puisi merupakan gambaran pengalaman hidup manusia
2.       Puisi dapat memberikan keinsyafan/ kesadaran individu/mahasiswa.
3.       Puisi juga dapat memberikan keinsyafan/ kesadaran manusia sebagai mahluk sosial

Tulisan Manusia dan Kebudayaan


TULISAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia adalah mahluk yang kompleks. Manusia merupakan perwujudan dari penciptanya. Secara teori, manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu jasad, hayat, roh, dan nafs. Sedangkan kalau dilihat dari sisi kepribadian manusia tediri dari id, ego dan super ego.
Di dalam diri manusia terdiri dari dua bagian yaitu tubuh dan jiwa. Kedua hal tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Tubuh jika sudah mati akan rusak (kembali menjadi tanah). Bagian tubuh ini dapat diraba, dan dilihat. Sedangkan bagian lain yang juga memiliki peran yang sama dalam menyusun diri seseorang adalah jiwa. Bagian jiwa ini bersifat abstrak dan hanya dapat dirasakan melalui tingkah laku atau sikap yang dilakukan oleh tubuh. Bagian jiwa ini bersifat kekal (abadi). Jiwa akan tetap ada walaupun tubuh sudah rusak.
Manusia merupakan mahluk Tuhan yang paling sempurna. Dengan dibekali akal, rasa dan karsa manusia dapat berbuat kebaikan juga berbuat kejahatan. Dengan akalnya manusia dapat menciptakan/ membangun sesuatu yang dapat berguna bagi manusia pada umumnya. Dengan rasa manusia dapat membangun/ menciptakan seni dengan rasa yang sangat tinggi. Dengan akal dan rasanya juga manusia dapat menghancurkan dan membuat nilai – nilai dari satu benda atau kemanusiaan menjadi rendah. Hal ini dapat kita lihat dari adanya peperangan.
Hal ini juga dapat kita lihat melalui profil bangsa Indonesia saat ini. Jurang pemisah antara yang miskin dan kaya makin dalam dan lebar. Seakan – akan semakin sulit untuk sang miskin memperoleh cara untuk melewati kemiskinan tersebut. Apakah ini kebudayaan Indonesia?
Sewaktu, saya kecil dulu sering sekali mendengar tentang kehebatan bangsa Indonesia. Bagiamana para pahlawan dengan sikap patriotik dapat menentang dan mengusir penjajah dari muka bumi Indonesia hingga saatnya dapat memperoleh kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sikap negarawan dan patriotik para pahlawan revolusi dalam mempertahankan Pancasila sebagai ideologi yang tidak tergantikan oleh ideologi manapun. kekaguman itu pun sirna ketika saya harus melihat adanya dua kebudayaan yang sangat bertolak belakang.
Kebudayaan pertama yaitu kebudayaan yang dimiliki oleh orang – orang besar. Kebudayaan ini lebih kepada material, organisasi modern, pengetahuan yang tinggi, mata pencaharian kantoran, system ekonomi yang sudah tertata rapi, menggunakan berbagai peralatan hidup yang serba mewah dan praktis, memiliki bahasa dengan dialek Indonesia dan luar negeri, dan memiliki kesenian yang umum (globalisasi). Sedangkan kebudayaan yang kedua adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat miskin dengan system religi kepada Tuhan yang maha kuasa, organisasi masih belum teratur, pengetahuan yang rendah, memiliki mata pencaharian bertani atau pemulung, system ekonomi yang masih rendah, menggunakan peralatan yang dibuat sendiri, menggunakan bahasa daerah masing – masing dan masih memegang teguh keseniaan daerahnya.
Adanya perbedaan yang sangat ekstrim ini dapat memicu adanya tindakan – tindakan dari kebudayaan bawah untuk mencapai kebudayaan tingkat atas. Tindakan – tindakan tersebut diantaranya adalah meningkatnya pengangguran di perkotaan, meningkatnya angka kriminalitas di perkotaan terutama kejahatan – kejahatan kekerasan, meningkatnya korupsi, dan sebagainya. Korupsi akan meningkatkan oleh orang – orang (pejabat) untuk mempertahankan gaya hidup kebudayaan masyarakat perkotaan agar tetap berada dalam lingkaran tersebut. Ketika cara – cara yang benar itu seakan – akan tertutup maka seseorang akan melakukan cara – cara yang tidak benar walaupun hal tersebut melanggar hokum. Sehingga secara tidak langsung korupsi menjadi kebudayaan (gaya hidup).
Yang paling berperan dalam mengontrol sinergitas antara kebudayaan masyarakat modern dan masyarakat miskin tersebut adalah pemerintah dan lembaga – lembaga kontrol sosial masyarakat (Toga, tomas dan kepala desa). Pemerintah harus dapat menciptakan peluang yang banyak untuk masyarakat miskin dapat memperoleh penghiupan yang layak seperti masyarakat perkotaan contohnya adalah pemerataan pembangunan dunia usaha. Kontrol sosial msyarakat harus mampu memberikan panduan – panduan, pengertian – pengertian hokum atau penjelasan – penjelasan terhadap masalah – masalah yang dialami oleh masyarakat miskin. Selain itu lembaga kontrol sosial ini juga memiliki fungsi untuk memberikan masukan kepada pemerintah dalam peningkatan kemampuan dan pengembangan diri masyarakat miskin.

Rangkuman Manusia dan Kebudayaan


RANGKUMAN
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia adalah mahluk yang kompleks. Manusia merupakan perwujudan dari penciptanya. Secara teori, manusia terdiri dari empat unsur yang saling terkait yaitu jasad, hayat, roh, dan nafs. Sedangkan kalau dilihat dari sisi kepribadian manusia tediri dari id, ego dan super ego.
Hakekat manusia adalah:
1.         Sebagai ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa yang merupakan satu kesatuan
2.         Manusia adalah mahluk yang paling sempurna jika dibanding dengan mahluk hidup yang lain.
3.         Sebagai mahluk biokultural yaitu mahluk ekologi yang berbudaya
4.         Sebagai mahluk yang tidak lepas dari lingkungan (ekologi), yang dapat berkarya dan berjuang
Perbedaan antara kebudayaan barat dan timur adalah kebudayaan barat lebih kepada pencapaian materi sedangkan kebudayaan timur lebih kepada hal – hal yang bersifat religius dan kerohanian. Pandangan ini mulai berlaku saat, bangsa – bangsa eropa (barat) melakukan penjelajahan samudera raya. Mereka mengejar 3 hal yaitu gold (kebendaan), glory (kejayaan), dan gospel (mengabarkan agama mereka). Pada penjelajahan tersebut tujuan gold yang paling besar, sehingga muncullah anggapan – anggapan dari para penjelajah barat tersebut bahwa kebudayaan timur lebih bersifat religius dan rohani sedangkan kebudayaan mereka lebih bersifat materi karena mereka mengeksploitasi hasil kekayaan alam tempat mereka berlabuh.
Lebih lanjut dikatakan oleh Francis L.K. Hsu bahwa dalam diri seseorang sebagai mahluk social budaya terdapat 8 daerah yang seakan – akan terkonsentrasi pada diri pribadi seorang manusia yaitu ( daerah lingkaran terdalam ke daerah lingkaran terluar):
1.         Daerah tidak sadar daerah sub sadar. Daerah ini dapat dijelaskan melalui kemampuan berpikir seorang manusia. Namun pada bagian ini pikiran tersebut masih merupakan bahan pikiran dan sifatnya belum disadari oleh pribadi tersebut.
2.         Daerah sadar yang tidak dinyatakan. Daerah ini merupakan pengembangan dari konsep nomor satu di atas. Sesuatu yang sudah berada dalam pikiran seorang manusia (terpikirkan) tetapi belum diutarakan kepada orang lain. Hal ini disebabkan oleh :
a.         Ia takut salah dan takut dimarahi oleh orang, apabila ia menyatakannya
b.         Ia sungkan menyatakan karena ia belum yakin apakah yang diutarakannya dapat merespon
c.         Ia malu karena takut ditertawakan atau karena ada rasa bersalah yang mendalam
d.         Ia tidak dapat menemukan kata – kata/ rumusan yang tepat untuk menyampaikan idenya kepada orang.
3.         Daerah sadar yang dinyatakan.
4.         Daerah hubungan karib. Daerah ini merupakan tempat orang tua, saudara, teman karib berada. Pribadi melakukan komunikasi yang intens, lebih dari hal – hal yang besifat umum (lebih kepada hal – hal yang pribadi).
5.         Daerah hubungan kegunaan. Daerah ini berada dalam hubungan relasi yang melihat kepada kegunaan. Seseorang mungkin tidak kenal dengan seseorang tetapi akan sangat membutuhkan karena ia butuh akan orang tersebut. Misalnya: seorang murid yang butuh akan guru, atau seorang pengemudi mobil yang butuh montir mobil.
6.         Daerah lingkungan dunia luar.
Kebudayaan dikaji berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain budaya berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaa secara umum dapat diartikan segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya. Dengan perkataan lain, kebudayaan adalah segala usaha manusia untuk dapat mempertahankan dan melangsungkan hidupnya di dalam lingkungannya. Menurut Keesing juga diartikan bahwa budaya adalah himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada pola – pola perilaku yang ditularkan secara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok sosial tertentu.
Unsur – unsur kebudayaan secara universal menurut C. Kluckhohn adalah :
1.         Sistem religi
2.         Sistem organisasi kemasyarakatan
3.         Sistem pengetahuan
4.         Sistem mata pencaharian hidup dan sistem – sistem ekonomi
5.         Sistem teknologi dan peralatan
6.         Bahasa
7.         kesenian